Senin, 27 April 2009

Legian Resto Bali dikota Malioboro

"Restoran ini dahulu menjadi icon bali yang berada dikota jogjakarta sebelum kejadian peledakan di Legian kuta bali 4 tahun yang lalu.Bu Vita adalah pemilik dari resto ini yang tetap melanjutkan usahanya demi menarik wisatawan asing yang sedang berlibur di indonesia,tepatnya di Jogjakarta."

Restoran ini pertama kali didirikan pada tanggal 23 juni 1978 dimana saat itu bu vita masih berstatus pelajar sekolah menengah atas.wanita 53 tahun ini sengaja menciptakan resto yang bernuansa kan bali karena terinspirasi dari pengalaman keluarga mereka yang sering berlibur di bali.Restoran yang bernama legian ini menyediakan masakan khas dari bali yaitu ayam betutu yang sangat digemari para wisatawan asing khususnya Eropa,resto ini menggunakan koki langsung dari Eropa ujar bu Vita.
30 tahun sudah resto ini berdiri,prestasi yang membanggakan ialah menjadi tempat makan kesukaan pakar kuliner Pak Bondan winarno.

Wisnu (32) pria asal bali itu merasa resto ini merupakan rumah kedua karena tidak perlu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk pulang ke bali pengakuannya.Disamping keberadaan resto ini Winarno (41) warga asli sleman menerangkan bahwa 3 tahun bekerja sebagai supir taksi didepan resto legian,pemilik resto ini sering memberikan objekan pada supir-supir taksi untuk mengantarkan wisatawan ke tempat wisata lain di jogjakarta.

Nama : Adhitya pandu murti
NIM : 153070228
Kelas : A
Tugas : Penulisan Feature


Minggu, 26 April 2009

Menyambung Hidup Dengan Batangan Rokok [Feature News]

Sudah hampir 20 tahun,Siswanto menjajakan barang dagangannya di kawasan Malioboro.Berangkat dari pesisir di daerah Kokap,Kulonprogo,bapak dengan dua anak ini mencari keberuntungan di kota.


Awalnya,Siswanto membuka warung untuk mendapatkan penghasilan di kampungnya,Kokap Kulunprogo.Warung cinderamata,seperti kalung yang terbuat dari kerang,hiasan dinding,dan lain-lain.Itulah awal penghasilan dari seorang Siswanto.Namun,karena pendapatannya yag sedikit,pria kelahiran Kokap,Kulonprogo ini mulai berpikir untuk beralih profesi.Melalui masukkan dari istri dan anak pertamanya,Siswanto memantapkan diri beralih profesi menjadi seorang pedagang rokok keliling.


Dengan bekal modal yang di dapat dari membuka warung dulu,Siswanto mulai mencari keberuntungan di kota.Berangkat dari rumahnya,di pesisir selatan Yogyakarta,Siswanto tidak langsung menuju ke Malioboro.Dengan bis kota yang paling awal,beliau memulai harinya mencari penghasilan menuju Terminal Giwangan.Setelah dari Terminal Giwangan,Siswanto berganti angkutan menuju ke Jalan Solo.”Istilahnya cari penghasilan awal sat jalan dari Jalan Solo menuju ke Malioboro itu,mas.”jelas Siswanto.


Pendapatan dari berjualan rokok keliling bisa dikatakan tidak menentu.Kadang membawa penghasilan yang banyak,namun kadang pula penghasilan yang didapat juga kecil.”Tidak tentu,mas.Kadang-kadang membawa uang banyak,biasanya seperti ini disaat musim liburan itu,mas.tapi,kalau lagi sepi,apalagi musim hujan seperti ini,uang yang didapat juga kecil.Paling-paling hanya cukup buat membeli beras saja.”ucapnya dengan nada yang rendah.


Keamanan Malioboro yang banyak dikeluhkan oleh para pedangang kaki lima di Malioboro juga dirasakan oleh Siswanto.”Sesekali masih ada juga orang sini (preman-red) yang meminta uang jatah keamanan gitu,mas.”terangnya.Siswanto juga menambahkan,”Kan kita sama-sama mencari uang untuk makan.Jika terus-terusan dimintai jatah,pendapatan saya kan menjadi berkurang,istri dan anak-anak saya terus mau makan apa ?”


Mungkin bagi sebagian orang,sepenggal kisah dari Siswanto ini dapat dijadikan sebuah pelajaran,bagaimana kegigihan seorang yang mencari keberuntungannya di kota demi menafkahi anak dan istrinya.(ngga)


Nama : Rengga Oktabiarto

No. Mahasiswa : 153070211
Kelas : A
Tugas : Penulisan Berita

Senin, 30 Maret 2009

Golput Bayangi Mahasiswa Perantauan di Yogya

Mahasiswa perantauan di Yogyakarta terancam kehilangan hak pilihnya lantaran tidak terdaftar sebagai pemilih.Aji (19) mahasiswa UPN yang berasal dari Semarang mengungkapkan “Pemilu ini saya golput,karena disini tidak terdaftar sebagai pemilih”.Menurut Aji dirinya terdaftar sebagai pemilih di Semarang,namun enggan untuk pulang saat pemilu karena kendala biaya dan jadwal kuliah yang mengharuskannya masuk sehari setelah pemilu.”Kalo cuma pemilu balik ke Semarang rasanya saying,karena esok harinya masuk lagi malah bikin capek”.
Hal senada diungkapkan oleh Bernard,mahasiswa asal Flores yang juga akan golput pada pemilu mendatang.”Saya juga tidak terdaftar sebagai pemilih disini,kalo harus pulang ke Flores hanya akan menghabis-habiskan uang saja”,ungkap Bernard.Ia menambahkan bahwa teman-teman sedaerah yang lain juga tidak terdaftar sebagai pemilih pada pemilu mendatang.
Baik Aji mau pun Bernard sebenarnya ingin berpartisipasi dalam pemilu.”Saya tidak ingin golput,tapi gimana lagi,mau gak mau ya terpaksa gak milih”,ungkap Aji.Aji menambahkan dia dan teman-teman kost belum pernah didatangi petugas pencatat daftar pemilihdan ketika ditanyakan tetangga sekitar hasilnya juga sama.”Saya tanya tetangga tapi katanya hanya yang punya ktp saja yang bisa terdaftar’,ungkap Aji.
Menurut Aji,fenomena ini tidak hanya menimpa dirinya namun juga semua mahasiswa yang berasal dari luar Yogya,lebih-lebih mereka yang berasal dari luar pulau jawa.Aji menyarankan “KPU harusnya lebih aktif lagi supaya angka golput tidak tinggi,salah satunya ya mencari jalan bagaimana para mahasiswa luar daerah bisa menggunakan hak pilihnya.

Kampanye Partai Gerindra yang Ternoda

Hard News
Masenda M (153070145)
Gemuruh kampanye Partai Gerindra ternoda oleh tingkah puluhan simpatisan yang tidak mematuhi rambu lalu lintas sehingga terpaksa berurusan dengan aparat.Kejadian berlangsung pada Rabu (18/3),puluhan kader Partai Gerindra digaruk polisi ketika mengadakan konvoi sepeda motor menuju kampanye terbuka yang akan diipusatkan di alun-alun utara yang menghadirkan Prabowo Subianto sebagai orator.Para simpatisan partai bernomor urut lima itu dihentikan polisi di daerah Ngabean.
Seorang warga setempat,Wildan (20) mengungkapkan,”Peserta kampanye kena tilang,karena nekat menerobos lampu merah dan tidak menggunakan helm”.Menurut Wildan,ulah para simpatisan Gerindra mengganggu pengguna jalan yang lain,karena selain tidak mematuhi rambu lalu lintas mereka juga membawa bendera yang cukup besar sehingga mengganggu pandangan pengemudi kendaraan yang lain.
Tidak hanya itu saja,Wildan juga mendapati beberapa peserta kampanye yang mencopot knalpot sehingga membuat bising,”Ada motor yang diblombong,yang denger jadi risi“,ungkapnya.
Wildan menambahkan,“Ulah mereka (peserta kampanye) yang gak bener malah akan merusak citra Gerindra,padahal sebagai partai baru iklannya udah cukup bagus”

Hard NEWS

KAMPANYE PAN LIBATKAN ANAK-ANAK.

KALASAN – Kamis(19/3), Kampanye terbuka Partai Amanat Nasional yang di gelar di lapangan Raden Ronggo, Kalasan, beberapa hari lalu menuai banyak kecaman. Baik dari pihak panwaslu maupun masyarakat umum. Masyarakat menganggap partai yang berlambang matahari ini telah melanggar undang-undang yang menyangkut tentang pemilu. Hal ini dikarenakan pada melaksanakan kampanye terbuka, partai tersebut banyak melibatkan anak-anak di bawah umur yang jelas-jelas belum memiliki hak untuk mengikuti pemilihan umum. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu menyebutkan larangan warga yang tidak mempunyai hak pilih ikut secara aktif dalam kampanye terbuka partai politik.

Pengurus cabang Partai Amanat Nasional daerah sleman berpendapat keterlibatan anak-anak di bawah umur ini sangat disayangkan. Dan dari pihak partai politik tidak pernah menganjurkan keterlibatan anak-anak di bawah umur. Menurutnya semua itu murni keinginan dari pihak simpatisan.

Anto(24) salah satu simpatisan yang mengikuti kampanye terbuka tersebut juga menambahkan bahwa hal-hal yang terjadi pada saat kampanye tidak bisa diduga karena berhubungan langsung dengan pribadi masing-masing simpatisan. “Walau sudah ada larangan untuk tidak membawa anak kecil saat berkampanye, tetapi tetap saja banyak simpatisan-simpatisan yang mengacuhkan larangan tersebut. Dari pihak partai sendiri tidak ada tindakan khusus selain mengeluarkan larangan tersebut. Menurut saya para simpatisan tersebut adalah nyawa partai dan tidak dapat di kecewakan.” Imbuhnya.


SOFT NEWS

Kampanye Hendaknya Jadi Minat Wisatawan Datang ke Yogya.

YOGYAKARTA - Kampanye yang dilakukan oleh partai politik menjelang Pemilu 2009 hendaknya jangan jadi momok wisatawan melainkan justru bisa menjadi minat wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta.Hal itu dikemukakan Ketua Umum Keluarga Public Relation DIY Deddy Pranowo Eryono pada wartawan, Rabu (18/3). Menurut dia, walaupun kampanye baru berjalan tiga hari ini, tetapi sudah ada indikasi menganggu wisatawan yang dilakukan oleh satu, dua parpol.

Ia memberi contoh ada parpol yang tidak tertib, menggunakan sepeda motor dengan memenuhi badan jalan dan knalpotnya diblondong yang menyebabkan wisatawan terganggu. Ketika menuju ke tempat wisata, mereka menjadi terhambat karena ada arak-arakan kampanye.''Alangkah baiknya kalau kampanye dilakukan lebih santun untuk menunjukkan bahwa Yogyakarta betul-betul daerah wisatawan. Hal ini perlu pengertian daei simpatisan dan parpol,''ungkap Deddy.

Ia berharap para parpol dan partisipasan yang kampanye di wilayah Jateng/DIY yang merupakan tujuan wisatawan perlu menjaga suasana yang kondusif, tertib, aman dan santun.Lebih baik lagi apabila arak-arakan kampanye menunjukkan khas budaya Yogyakarta, misalnya yang naik sepeda motor menggunakan pakaian Jawa dan juga helm.

Dengan demikian kampanye justru akan menjadi tontotnan menarik bagi wisatawan. Deddy berharap kejadian yang terjadi pada saat kampanye tahun 2004 di Prambanan jangan sampai terulang lagi.''Pada waktu itu ada bus wisata yang menbawa wisatawan dari Jepang pada saat ada kampanye di Prambanan dipukuli oleh simpatisan parpol. Padahal waktu itu bus sudah minggir sekali. Hal ini menjadikan citra buruk bagi Yogyakarta. Padahal itu mengembalikan citra yang baik membutuhkan waktu yang panjang,''kata dia.

Menurut Deddy yang juga sebagai Sekretaris PHRI (Perhimpunan Hotel Restauran Indonesia), sampai saat ini sudah ada beberapa biro perjalanan dari Malaysia, Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta yang menanyakan suasana kampanye di Yogyakarta.

''Mereka meminta jaminan kepada saya dan saya menjamin kampanye di Yogyakarta aman. Karena itu kami minta pengertian dari simpatisan dan parpol untuk menjaga kenyamanan dan ketentraman wisatawan,''ungkap General Manager Rubagraha Hotel ini.apm


Disusun oleh.

Nama : Adhitya Pandu Murti
NIM : 153070228
Kelas : A



Kampanye Partai Gerindra yang Ternoda

soft news

Gemuruh kampanye Partai Gerindra ternoda oleh tingkah puluhan simpatisan yang tidak mematuhi rambu lalu lintas sehingga terpaksa berurusan dengan aparat.Kejadian berlangsung pada Rabu(18/3),puluhan kader Partai Gerindra digaruk polisi ketika mengadakan konvoi sepeda motor menuju kampanye terbuka yang akan diipusatkan di alun-alun utara yang menghadirkan Prabowo Subianto sebagai orator.Para simpatisan partai bernomor urut lima itu dihentikan polisi di daerah Ngabean.
Seorang warga setempat,Wildan (20) mengungkapkan,”Peserta kampanye kena tilang,karena nekat menerobos lampu merah dan tidak menggunakan helm”.Menurut Wildan,ulah para simpatisan Gerindra mengganggu pengguna jalan yang lain,karena selain tidak mematuhi rambu lalu lintas mereka juga membawa bendera yang cukup besar sehingga mengganggu pandangan pengemudi kendaraan yang lain.
Tidak hanya itu saja,Wildan juga mendapati beberapa peserta kampanye yang mencopot knalpot sehingga membuat bising,”Ada motor yang diblombong,yang denger jadi risi“,ungkapnya.
Wildan menambahkan,“Ulah mereka (peserta kampanye) yang gak bener malah akan merusak citra Gerindra,padahal sebagai partai baru iklannya udah cukup bagus”

Sabtu, 21 Maret 2009

Omzet Naik,Perusahaan Sablon Kewalahan [ Soft News ]

Sleman-Setiap akan digelar hajat demokrasi seperti pemilu sekarang ini,pengusaha sablon adalah salahsatu yang menuai untung jutaan rupiah.Abdul contohnya,di studio sablonnya yang terletak di daerah Sleman Utara yang notabene kawasan padat penduduk,dibantu oleh anak dan anggota keluarga lainnya beserta sepuluh karyawan mendesain dan mencetak ratusan order bendera partai setiap harinya.Saat ditemui di studionya (26/2),Abdul mengaku saat ini sedikit kewalahan dalam menerima order.

"Untuk pemilu sudah mulai banyak yang pesan,sampai sekarang ini terhitung sudah delapan partai yang memesan bendera,"katanya.

Abdul menjelaskan,rata-rata satu partai saat ini memesan 1.500 bendera dan dengan masa kampanye yang sampai sembilan bulan,Abdul juga mengaku optimis omzetnya bertambah terutama ketika momen pemilu semakin dekat.Abdul menambahkan setiap menghadapi momen pemilu selalu menambah jumlah karyawannya."Karena pesanannya banyak,jadi mesti menambah karyawan."kata pria yang sudah 20 tahun menggeluti bisnis sablon ini.Dia mengaku saat ini karyawannya adalah anak-anak putus sekolah yang juga tetangga-tetangganya.

Sementara itu H.Fahrudin,pemilik Abadi Sablon yang terletak di daerah Sleman Barat mengaku pesimis dengan kenaikan omzet dalam menyambut momen pemilu ini."Sekarang ini harga kain mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000,tapi harga kami tidak naik jadi untungnya berkurang,"keluhnya.Menurutnya,saat ini keuntungan pengusaha sablon rata-rata hanya Rp 500 untuk 1 pcs,berbeda dengan dulu yang bisa mencapai Rp 1.000 per 1 pcs.Mengenai bahan yang digunakan,kata H.Fahrudin,untuk bahan yang digunakan membuat kaos partai adalah highet puring dan highet super karena sekarang sistem sablonnya press computer dan tidak manual lagi.(ngga)

Nama :Rengga Oktabiarto
No. Mahasiswa :153070211
Kelas :A