Senin, 30 Maret 2009

Golput Bayangi Mahasiswa Perantauan di Yogya

Mahasiswa perantauan di Yogyakarta terancam kehilangan hak pilihnya lantaran tidak terdaftar sebagai pemilih.Aji (19) mahasiswa UPN yang berasal dari Semarang mengungkapkan “Pemilu ini saya golput,karena disini tidak terdaftar sebagai pemilih”.Menurut Aji dirinya terdaftar sebagai pemilih di Semarang,namun enggan untuk pulang saat pemilu karena kendala biaya dan jadwal kuliah yang mengharuskannya masuk sehari setelah pemilu.”Kalo cuma pemilu balik ke Semarang rasanya saying,karena esok harinya masuk lagi malah bikin capek”.
Hal senada diungkapkan oleh Bernard,mahasiswa asal Flores yang juga akan golput pada pemilu mendatang.”Saya juga tidak terdaftar sebagai pemilih disini,kalo harus pulang ke Flores hanya akan menghabis-habiskan uang saja”,ungkap Bernard.Ia menambahkan bahwa teman-teman sedaerah yang lain juga tidak terdaftar sebagai pemilih pada pemilu mendatang.
Baik Aji mau pun Bernard sebenarnya ingin berpartisipasi dalam pemilu.”Saya tidak ingin golput,tapi gimana lagi,mau gak mau ya terpaksa gak milih”,ungkap Aji.Aji menambahkan dia dan teman-teman kost belum pernah didatangi petugas pencatat daftar pemilihdan ketika ditanyakan tetangga sekitar hasilnya juga sama.”Saya tanya tetangga tapi katanya hanya yang punya ktp saja yang bisa terdaftar’,ungkap Aji.
Menurut Aji,fenomena ini tidak hanya menimpa dirinya namun juga semua mahasiswa yang berasal dari luar Yogya,lebih-lebih mereka yang berasal dari luar pulau jawa.Aji menyarankan “KPU harusnya lebih aktif lagi supaya angka golput tidak tinggi,salah satunya ya mencari jalan bagaimana para mahasiswa luar daerah bisa menggunakan hak pilihnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar