Jumat, 15 Mei 2009

ADA APA DIBALIK KASUS PEMBUNUHAN NASRUDIN ZULKARNAEN??

Kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain, yang ditembak oleh dua orang pembunuh bayaran di Modern Land tangerang seusai Nasrudin bermain golf melibatkan Antasari Azhar yang menjabat sebagai ketua KPK (non aktif)

Berita ini sudah pasti membuat heboh semua kalangan. Berbagai duagaan menyelimuti kasus pembunuhan Nasrudin ini. Apkah pembunuhan ini disengaja karena adanya oknum yang ingin menjatuhkan ketua KPK Antasari Azhar yang notabene adalah sosok yang tidak pandang bulu mengungkap dan menangkap para koruptor dari yang kelas kakap sampai kelas teri. Atau apakah kasus ini benar-benar karena skandal percintaan segitiga antara Nasrudi Zulkarnaen, Rani Julianti, dan Antasari Azhar seperti kabar yang saat ini sudah berkembang luas.

Menilik kasus yang menyeret Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar sepertinya bukan hanya skandal cinta segitiga, melainkan sudah lama direncanakan pihak tertentu untuk merusak citra KPK.

Opini yang berkembang seputar kasus yang menimpa Antasari Azhar itu adalah skenario sekaligus umpan balik dari oknum yang tak menyukai gerakan pemberantasan korupsi yang dilancarkan Ketua KPK non aktif ini. Tujuan yang lebih besar dari skenario itu adalah menggoyang kredibilitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkomitmen mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Kasus yang menimpa Antasari tipis kemungkinannya karena cinta segitiga. Antasari juga sudah masuk perangkap karena sudah lama direncanakan pihak tertentu untuk merusak citra KPK yang dipimpinnya,yang bisa dibilang mengalami kesuksesan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Presiden SBY berhasil memberantas korupsi dan lembaga yang menanganinya adalah KPK. Untuk merusak citra SBY tersebut, dilakukan berbagai upaya, di antaranya menggunakan perempuan, seperti Rani Juliani (22), sebagai umpan.

Rani Juliani dapat dinilai hanyalah merupakan umpan, dan Antasari terperangkap dengan umpan tersebut sehingga kasus itu bukan karena skandal asmara, melainkan ada upaya perusakan citra, baik untuk SBY maupun KPK. Sasaran sebenarnya bukan merusak Antasari, melainkan KPK.

Rani adalah seorang caddy (pemungut bola) golf free lance di Lapangan Golf Modern Land, Tangerang, yang namanya dikaitkan dengan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen (41). Bisa jadi Rani yang berkuliah di STMIK Raharja di Cikokol, Kota Tangerang adalah saksi kunci dalam kasus pembunuhan Nasrudin.

Kasus ini tidak jauh ada hubungannya dengan situasi politik menjelang pemilu presiden pada 8 Juli 2009. Jikalau Antasari ditangkap, citra yang selama ini dibangun SBY dalam memberantas korupsi semakin jelek. Begitu juga kalau Antasari dibebaskan, lembaga yang dipimpinnya, yaitu KPK, akan berimbas menjadi jelek. Artinya, seluruh masyarakat, termasuk dunia, sudah menyoroti kasus ini. Ini jelas-jelas ada yang bermain didalamnya.

Ada skenario besar di balik kasus pembunuhan Nasrudin dan ada pihak lain yang ingin mengarahkan agar Antasari menjadi tersangka. Pemberitaan tentang Antasari menyangkut kasus pembunuhan Nasrudin sangat berlebihan sehingga terkadang mendahului penyidik dan ada pula yang menyebutkan Antasari sudah menjadi tersangka. Tidak tertutup kemungkinan dalam kasus ini Antasari diarahkan sebagai tersangka karena ia sering mengungkap kasus korupsi dengan skala besar. Namun, pihak penyidik Polda Metro Jaya memanggil Antasari sebagai saksi.

Antasari membantah semua opini yang terkait dengan kasus yang menimpanya. Dan atas tuduhan yang dikenakan terhadap dirinya. Ia juga menegaskan, masih berstatus sebagai saksi dalam surat pemanggilan dari Polda Metro Jaya. Orang nomor satu di KPK ini menyatakan didukung penuh oleh keluarga, terutama istrinya yang ikut memberi kekuatan menghadapi situasi ini. Antasari juga menyatakan siap diperiksa oleh pihak Polda Metro Jaya dan akan didampingi 10 pengacara yang tak lain teman-temannya sendiri.

Nama : Nastiti Puspitaningtyas
Nim : 153070159
Kelas : A
Tugas : Penulisan opini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar